Kamis 10 May 2012 07:50 WIB

DPR RI Sesalkan Aksi Pembubaran Acara Irshad Manji

Irshad Manji
Irshad Manji

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Anggota Komisi III DPR RI Eva Kusuma Sundari menyesalkan penyerangan sekelompok massa ke lokasi acara LKIS Sorowajan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk membubarkan diskusi, Irshad Manji, pengarang buku "Allah, Liberty and Love", Rabu (9/5) malam.

"Sungguh menyesalkan 'penyerangan' terhadap Irshad Manji, hanya memunculkan kehebohan dan meniadakan kesempatan untuk mendebat, menantang, bahkan mementahkan pemikiran-pemikiran yang dituduh 'menyesatkan'," kata Eva melalui perangkat komunikasi kepada ANTARA di Semarang, Kamis (10/5) pagi.

Wakil rakyat di Komisi III--membidangi hukum dan perundang-undangan, hak asasi manusia, dan keamanan--menyayangkan kelompok intoleran itu bukannya mengirim ahli pikir tangguh untuk beradu akal, tetapi justru mengerahkan massa untuk merusak properti orang, mengancam, dan memukuli peserta diskusi.

Sebagai anggota masyarakat dari negara hukum dan berdasar kepada konstitusi yang demokratis, kata Eva, harusnya segala perbedaan diselesaikan secara beradab.

Menurut dia, penyerangan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) terhadap acara Lembaga Kajian Ilmu Sosial (LKIS) itu menunjukkan "short minded" (pikiran pendek).

"Sikap menolak perdebatan, bahkan juga dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang harusnya mengembangkan kebebasan akademik," kata Eva yang juga Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu.

Sebelumnya, Ketua Center for Religius and Cross Cultural Studies (CRCS) Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta, Zaenal Arifin Bagir, menyatakan kecewa dengan sikap pimpinan universitas yang membatalkan diskusi bersama Irshad Manji.

"Pembatalan diskusi bersama aktivis feminisme dari New York University, Amerika Serikat (AS), Irshad Manji yang akan membedah bukunya berjudul 'Allah, Liberty and Love' itu merupakan hal yang mengecewakan dan merupakan bukti bahwa atmosfer akademik sudah terancam," katanya di Yogyakarta, Rabu (9/5).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement