Senin 07 May 2012 16:38 WIB

Pemimpin Tegas Bisa Cegah Aksi Anarkisme di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani
Gubernur Lampung Sjachroedin ZP
Foto: Antara
Gubernur Lampung Sjachroedin ZP

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh  marak terjadi di wilayah Lampung, beberapa waktu terakhir. Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, menyatakan aksi tersebut dapat dicegah bila pemimpin kesatuan di daerah berani dan tegas dalam menindak setiap aksi yang melanggar hukum.

“Jadi pemimpin di Lampung ini harus berani. Bila ada yang anarkis tangkap dan amankan, sehingga aksi tersebut tidak terjadi,” katanya, di Bandar Lampung, Senin (7/5). Dia menyampaikan hal itu sebagai respons maraknya aksi unjuk rasa warga yang berujung anarkis di beberapa kabupaten di Lampung.

Menurut dia, bila aksi yang melanggar hukum semakin dibiarkan, maka akan terjadi kondisi yang lebih parah. Untuk itu, dalam pengamanan aksi unjuk rasa, seharusnya pimpinan aparat kesatuan dapat segera bertindak tegas dan berani setiap aksi yang merusak. “Jangan takut, kalau tak puas, adukan secara hukum, kita ini negara hukum,” tegasnya.

Dalam beberapa hari ini, terjadi kerusuhan yang sama di lain daerah yakni Lampung Selatan, Senin (30/4), dan Mesuji pada Kamis (3/5). Sjachroedin mengaku kecewa kepada aparat keamanan setempat yang lamban dalam menangani aksi unjuk rasa yang mengakibatkan pembakaran kantor bupati dan Pemkab Mesuji, Kamis (3/5) siang.

Menurut dia, seharusnya aparat tetap menjaga kantor sebagai aset negara tersebut.  “Kalau sudah terbakar, itu artinya karena pemimpin di lapangan lamban, ragu-ragu, dan takut dalam mengambil keputusan,” kata Sjachroedin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement