REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekolah Dasar (SD) penyelenggara Ujian Nasional (UN) di Kota Yogyakarta mengeluhkan Lembar Jawab UN (LJUN) yang terlalu tipis. Akibatnya ketika siswa menghapus jawaban yang salah LJUN tersebut cepat sobek.
Muhammad Yuferi kepala sekolah SDN Kotagede V mengatakan, ada beberapa siswa di sekolahnya yang terpaksa mengganti LJUN karena sobek saat dihapus. "Kualitasnya tidak bagus ketika dihapus sobek," terangnya, Senin (7/5).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Hery Suasana mengatakan, jeleknya kualitas LJUN tingkat SD ditemukan merata di seluruh sekolah penyelenggara UN. Menurutnya, akibat kualitas LJUN yang tipis banyak sekolah yang menggunakan LJUN untuk hari kedua sebagai pengganti LJUN yang robek saat dihapus oleh siswa.
"Ini terjadi di semua sekolah bahkan di semua daerah di DIY. Kita khawatir ini akan menganggu proses scaning LJUN di Provinsi," terangnya.
Menurutnya, idealnya tebal kertas LJUN itu sebesar 80 gram namun LJUN tahun ini kurang dari ketebalan tersebut.
Sementara itu Koordinator UN Provinsi DIY yang juga Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Baskara Aji mengatakan, sudah banyak daerah yang melaporkan temuan tersebut. Menurutnya kualitas kertas LJUN tidak akan mengganggu proses scaning LJUN ke komputer.
"Dipakai saja karena masih akan terbaca komputer. Kita pakai image jadi tetap akan terbaca," tandasnya.