REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat ,Dede Yusuf, meminta perlakuan petugas Rumah Sakit Jiwa terhadap pasien, dilakukan dengan pendekatan kasih sayang dan kemanusiaan.
"Penanganan yang familiar, sehingga bukan hal yang tabu untuk datang ke RS Jiwa," ujar Dede, usai mengecek kesiapan operasional Graha Atma, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Jalan Riau, Bandung, Jumat (4/5).
Menurutnya, pergantian nama dari Graha Atma yang sebelumnya ialah RS Jiwa Riau 11 merupakan satu bentuk perhatian pemerintah Jawa Barat, untuk menghapus stigma negatif tentang seorang yang mengidap penyakit kejiwaan.
"Nama Atma, yang memiliki arti soul, rumah jiwa bagi mereka yang memerlukan" ujarnya.
Graha Atma, merupakan satu dari tiga rumah sakit jiwa milik Provinsi Jawa Barat selain rumah sakit jiwa Cisarua dan Pasir Impun.
Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat, Lydia Esther mengungkapkan, fungsi Graha Atma yang baru kembali dioperasikan pada 9 April tersebut merupakan sarana tempat pelayanan dini para penderita gangguan kejiwaan sebelum direkomendasikan ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Bogor.
"Di sini, para pengidap mendapat perawatan intensif 2-7 hari," ungkap Lydia.