REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi menduga kejadian penembakan yang mengakibatkan tewasnya seorang pengusaha berinisial HSN (40), di Jalan Tendean (Hegarmanah Kulon) Kecamatan Hegarmanah Kota Bandung, Jumat, sudah direncanakan dan motifnya karena balas dendam pelaku kepada korban.
"Kalau dilihat ini bukan perampokan tapi ada motif balas dendam karena tidak ada barang berharga milik korban yang hilang atau dicuri," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso, di lokasi kejadian.
Kapolrestabes mengatakan, diduga para pelaku lebih dari satu orang dan sudah merencanakan penembakan terhadap korban HSN. "Diduga sudah direncanakan terlebih dahulu dan pelaku dalam menjalankan aksinya menggunakan Avanza berwarna hitam, tapi kami di sini masih terus melakukan oleh TKP dan terus melakukan penyelidikian lebih lanjut," kata Abdul.
Dikatakannya, dari hasil olah TKP sementara polisi berhasil menemukan barang bukti berupa satu buah selongsong peluru dari senjata api jenis FN kaliber 9 milimeter.
Selongsong peluru tersebut, ditemukan di depan rumah Nomor 42, Jalan Kapten Tendean, Kecamatan Hegarmanah, Kota Bandung atau sekitar 100 meter dari Komplek Secapa TNI AD.
"Barang bukti yang sudah kita temuan di TKP ialah satu buah selongsong peluru dari pistol jenis FN kaliber 9 milimeter," ujar Kapolrestabes. Korban HSN, kata Kapolrestabes, terluka di bagian dada sebelah kanannya.
Penembakan terhadap warga sipil terjadi di Jalan Kapten Tendean (Hegarmanah Kulon), Kecamatan Cidadap Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/5) siang sekitar pukul 10.20 WIB.
"Saya awalnya nggak curiga karena biasanya didekat Secapa (Sekolah Calon Perwira) biasa dengar suara seperti bunyi petasan atau ledakan. Tapi ketika saya cek, ternyata ada penembakan," kata salah seorang saksi mata yang tidak disebutkan matanya.
Pelaku mengendarai mobil Avanza dan memepet mobil lain, lalu melepaskan dua kali tembakan.
Diduga banyak darah mengucur, korban kemudian kehilangan kontrol hingga akhirnya mobil Toyota Land Cruiser berwarna hitam bernomor polisi D 1 EB, menabrak tiang listrik, pembatas jalan dan akhirnya menyeruduk ke sebuah tanah kosong.
Di kaca jendela pengemudi yang retak terlihat dua lubang berukuran kecil. Lubang diduga tertembus peluru. Polisi sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian.
Saat ini, korban HSN sudah berhasil dievakusi oleh polisi dan dibawa ke RS Hasan Sadikin untuk diotopsi.