REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Aktivitas perjalanan kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Besar Bogor kembali normal setelah sempat mengalami gangguan persinyalan, Jumat (4/5).
"Aktivitas sudah kembali normal, sekitar pukul 08.50 WIB sudah dilakukan perbaikan. Hanya saja dampak dari gangguan tersebut masih terjadi sampai sekarang (siang)," kata Kepala Stasiun Besar Bogor, Eman Sulaiman.
Eman mengatakan gangguan persinyalan karena sambaran petir terjadi Kamis (3/5) petang saat hujan lebat mengguyur wilayah Kota Bogor. Sekitar pukul 22.00 WIB, gangguan persinyalan yang terjadi di Stasiun Bogor hingga Bojonggede telah diperbaiki oleh teknisi.
"Kamis malam gangguan sudah diperbaiki, tim teknis sudah melakukan "reset" persinyalan. Perjalanan normal kembali malam itu," kata Eman.
Tapi, lanjut Eman, gangguan kembali terjadi pada keberangkatan KRL pertama pada pukul 04.22 WIB. Tiba-tiba sinyal mengalami "blank" dan kereta tersebut baru bisa diberangkatkan sekitar pukul 05.00 WIB.
Akibat gangguan tersebut, jadwal keberangkatan kereta menjadi terganggu, dan mengalami keterlambatan rata-rata 15 menit.
Sempat terjadi beberapa kali "blank", sekitar pukul 04.22 WIB dan berhasil dinormalkan lagi pukul 07.15 WIB. Sekitar pukul 08.15 WIB, "blank" sinyal kembali terjadi dan normal lagi sekitar pukul 08.50 WIB.
Akibat gangguan persinyalan tersebut terjadi penumpukan penumpang dari Stasiun Bogor, hingga Stasiun Bojonggede.
"Sekarang sudah normal semua, perjalanan kereta sudah bisa beroperasi. Hanya saja efek dari gangguan tersebut menyebabkan jadwal perjalanan kereta menjadi terganggu," kata Eman.
Menurut Eman, rata-rata kereta mengalami keterlambatan 15 menit, tapi ada juga yang terlambat 30 menit. Diperkirakan keterlambatan kereta akan terjadi hingga Jumat sore.