REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mempersilakan jika Jusuf Kalla (JK) dipinang oleh Partai Demokrat untuk menjadi calon presiden (capres) di 2014. Alasannya, itu merupakan hak partai untuk mengusung tokoh yang diinginkannya.
''Itu haknya mengusulkan seseorang. Tentu partai memiliki parameter atau kriteria seorang calon yang akan diusung. Apalagi Demokrat sebagai partai yang menjadi pemenang pemilu 2009 dan ketua dewan pembina menjadi presiden,'' katanya, Jumat (4/5).
Sehingga, lanjut Akbar, Demokrat pasti sudah berpikir matang dan sudah meminta konsultasi serta persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).''Kita menghormati pilihan parpol dalam mengusung atau mendukug capres,'' tambah mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Jika JK jadi diusung Demokrat, Akbar menilai perpecahan suara tak akan bisa dihindari. Para pendukung JK dipastikan akan bersimpati kepada mantan wakil presiden tersebut.
Hanya saja, Akbar yakin kalau langkah JK dan Demokrat itu tak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap suara Golkar. ''Mungkin kawasan timur berpengaruh, tapi keseluruhan tidak. Apalagi kalau Golkar sudah menetapkan capres yang betul-betul melibatkan stakeholder partai. Sehingga solidaritas golkar juga kuat,'' pungkas mantan Ketua DPR tersebut.