REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Peluang Jusuf Kalla untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 dari Partai Golkar diprediksi menipis. Hampir bisa dipastikan sinyal dukungan bakal bermuara kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie yang bakal diusung sebagai capres tunggaldalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Juli mendatang.
Sinyal rendahnya dukungan kepada JK --sapaan akrab Jusuf Kalla-- juga datang dari Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan yang juga Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Tapi, jika JK tidak masuk dalam kandidat capres dari Partai Golkar, terutama Sulsel, tanah kelahiran JK, Partai Demokrat Sulsel siap memperjuangkan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat itu menjadi capres pada Pilpres 2014 mendatang.
Hal itu dikatakan Ketua Partai Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin. "Demokrat Sulsel siap mendorang untuk mencalonkan JK menjadi capres, sebab, Pak JK (Jusuf Kalla) itu kan tokoh yang kita banggakan di Sulsel," kata Ilham di Makassar, Rabu (2/5).
Ilham menyebut, kapasitas JK pantas diusung menjadi capres pada pilpres 2014 mendatang. "Saya pribadi dan pengurus partai di jajaran provinsi dan kabupaten kota akan memperjuangkan beliau. Saya menganggap beliau adalah guru," sebut Ilham
Menurut Ilham yang juga menjabat sebagai Wali Kota Makassar ini, sebagai negarawan JK telah membuktikan karya-karya besarnya sebagai orang Sulsel yang memiliki komitmen kedaerahan yang tinggi. "Ketika beliau menjabat wapres (Wakil Presiden periode 2004-2009) kita lihat hasilnya," sebut Ilham.
Politisi yang bakal maju sebagai calon gubernur Sulsel dalam Pemilukada Gubernur Sulsel 2013 ini menyatakan, siap pasang badan apabila ada yang mempermalukan JK di Sulsel. "Saya beserta pengurus Partai Demokrat lainnya di Sulsel akan berjuang habis-habisan nanti dalam Rapat Pimpinan Daerah Khusus Partai Demokrat, termasuk di tingkat DPP agar beliau (Jusuf Kalla) diusung sebagai salah seorang calon presiden," tegas Ilham yang bakal berpasangan dengan anggota DPD RI, Azis Khahar Muzakkar dalam Pemilukada Gubernur Sulsel tersebut.
Ilham mengaku memaklumi namun menyayangkan mengapa Partai Golkar Sulsel yang dipimpinnya dua tahun lalu, menyepelekan JK dan hanya mengusulkan Ical --sapaan akrab Aburizal-- sebagai calon tunggal.
"Sangat disayangkan beliau sudah membangun Partai Golkar di Sulsel hingga besar, lantas tidak dihitung oleh Golkar Sulsel yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo untuk pengusulan pencalonan capres tersebut. Untuk itu, Demokrat Sulsel siap mendukung Pak JK menjadi salah satu capres," ujar menandaskan.