Senin 30 Apr 2012 20:29 WIB

Perlawanan Arus Mampu Urai Kemacetan di Jalan Tol?

Rep: Asep Wijaya/ Red: Taufik Rachman
Kemacetan Parah di Jakarta
Foto: Republika/Wihdan
Kemacetan Parah di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya akan menerapkan metode Contra Flow (Perlawanan Arus) di ruas dalam tol Cawang menuju Kuningan KM 3+050 hingga 8+600 besok, Selasa (1/5). Polisi mengklaim, penerapan cara itu dapat mengurai kemacetan yang biasa terjadi di sana.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Dwi Sigit N, menjelaskan, ruas dalam tol Cawang menuju Kuningan terkategori padat, khususnya pada pagi hari. Berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata September 2011, Dwi menyebutkan, sebanyak 314.368 unit mobil melintas di lingkar dalam ruas tol Cawang - Tomang - Pluit.

Oleh karenanya, Dwi berharap, pemberlakuan metode Perlawanan Arus itu dapat mengurai kepadatan volume kendaraan di ruas jalan tersebut. Dia memprediksi, kemacetan yang kerap terjadi di sana akan berkurang hingga 20 persen.  

Menurut Dwi, metode pengurai kemacetan itu memiliki sejumlah kelebihan. Di antaranya adalah penambahan kapasitas jalan, tidak menelan waktu dan biaya yang besar dan memungkinkan tidak mengganggu lalu lintas.

Namun demikian, berdasarkan data yang diperoleh Republika, penerapan Perlawan Arus tersebut juga memiliki kelemahan. Letak kelemahannya adalah metode itu berpotensi terjadi kecelakaan, waktu operasional yang terbatas (hanya 06.00 - 10.00 WIB) dan bersifat sementara.   

Akan tetapi, Dwi mengatakan, cara itu hanyalah salah satu opsi yang bisa dilakukan untuk mengurai kemacetan di dalam tol dan di daerah Tegal Parang. Dwi menjelaskan, bila harus melakukan pelebaran ruas jalan, banyak hal yang harus dipertimbangkan dan diselesaikan.

"Seperti keterbatasan lahan yang bisa dibebaskan dan memakan waktu serta biaya yang besar," tutur Dwi di Mapolda Metro Jaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement