REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG---Ketika musim hujan datang, tidak hanya banjir yang mesti diwaspadai. Penyakit demam berdarah juga harus diantisipasi. Inilah yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten.
Menyusul curah hujan yang meningkat belakangan ini, Dinkes Tangerang mewaspadai siklus lima tahunan penyebaran penyakit demam berdarah dengue. "Kami meminta warga tetap waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD)," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr Wiwit.
Ia mengatakan, kasus DBD di Kabupaten Tangerang selama Januari-April 2012 tercatat 50 orang dan tidak ditemukan korban meninggal, karena mereka cepat berobat ke Puskesmas terdekat.
Dinas Kesehatan setempat mewaspadai penyebaran penyakit DBD, terlebih memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Biasanya, masa transisi itu berpotensi berkembangbiaknya nyamuk "aedes aegepty", apalagi hujan tidak menentu.
Ia mengimbau masyarakat mencegah penyebaran penyakit DBD melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara gerakan 3M (mengubur, menguras, menutup) dan pemberian abatesasi.
Gerakan PSN dinilai efektif untuk memutuskan mata rantai penyebaran DBD, dibandingkan dengan pengasapan (fogging). "Dengan PSN itu, selain bisa mematikan jentik-jentik nyamuk DBD juga dapat mengantisipasi siklus lima tahunan," ujarnya.