Ahad 29 Apr 2012 17:31 WIB

Disiapkan, TPST Berskala Besar di Ibu Kota

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Petugas melakukan pengerukan sampah dipintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (21/2).  (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Petugas melakukan pengerukan sampah dipintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (21/2). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Sampah ialah salah satu masalah serius yang harus di tangani oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Jamak terlihat di beberapa jalan ibu kota seperti Jalan Raya Buncit, Mampang Prapatan, sampah berserakan.

Terkait masalah tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebersihan berupaya untuk menyediakan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang memadai. "Rencananya ada tiga TPST dengan skala besar yang akan berjalan antara lain di Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Cakung dan Marunda," ungkap Kepala Dinas Kebersihan, Eko Bharuna kepada Republika, Ahad (29/4).

Eko menjelaskan, TPST di ITF Sunter memiliki kapasitas mengolah sampah minimal sebanyak 1.000 ton/hari. Sedangkan untuk ITF Cakung dan Marunda masing-masing mampu mengolah sampah minimal sebanyak 1.500 ton/hari dan 2.000 ton/hari. "Meski begitu, baru TPST Cakung yang berjalan dengan kemampuan mengolah sampah minimal sebanyak 450 ton/hari," ungkapnya.

Dinas Kebersihan, ujar Eko, juga merencanakan pengoperasian TPST dengan skala kecil seperti di wilayah Jakarta Barat antara lain di Asrama Pegadungan dan Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS) di Duri Kosambi.  Salah satu TPST dengan skala kecil yang telah beroperasi saat ini berada di Komplek Kopassus Cijantung dengan kemampuan mengolah sampah minimal sebanyak 200 ton/hari.

TPST-TPST tersebut, diharapkan akan membuat pembuangan dan pengolahan sampah lebih efisien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement