REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG – Beredarnya kunci jawaban melalui pesan singkat (SMS) ternyata membuat gerah pihak sekolah. Sebab, kabar beredarnya SMS kunci jawaban tersebut ditengarai untuk merusak citra sekolah yang muridnya mendapat SMS kunci jawaban.
Di Tulungagung, kunci jawaban Ujian Nasional (UN) bahkan beredar di kalangan siswa sejak Sabtu (21/4), saat pendistribusian soal ke Polres masing-masing kabupaten.
Kunci jawaban yang beredar di kalangan siswa SMPN 1 Tulungagung adalah kunci jawaban UN selama 3 hari UN tanpa mata pelajaran Bahasa Inggris.
Kepala Sekolah SMPN 1 Tulungagung, Hariyanto Suminarso, mengatakan hingga saat ini, Selasa (24/4), belum ada laporan dari siswa adanya kunci jawaban yang beredar melalui SMS.
Namun, kasus yang terjadi setiap tahun tersebut menurutnya hanyalah perbuatan orang iseng yang bertujuan untuk merusak nama baik sekolah. Hariyanto berharap penyebar SMS kunci jawaban dapat dilacak, agar kasus seperti itu tidak terulang lagi.
Mengantisipasi beredarnya kunci jawaban melalui SMS, Hariyanto mengungkapkan pihaknya jauh-jauh hari telah mengimbau para siswa agar tidak menghiraukan jika ada SMS kunci jawaban. "Saya sudah imbau siswa untuk tidak memercayai isu seperti itu, saat pertemuan umum dan istighosah dulu," katanya, Selasa (24/4).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Bambang Setyo Sukardjono, mengatakan pihaknya menjamin tidak ada kebocoran soal dalam UN kali ini. SMS kunci jawaban yang beredar di kalangan siswa bukanlah kunci jawaban soal UN untuk SMP. "Penyebar SMS kunci jawaban hanyalah orang iseng yang tidak bertanggungjawab. Jika melanggar hukum, harusnya ditangkap polisi saja," tegasnya.