REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pada Senin (23/4) malam, Kedutaan Besar Prancis di Jalan Sunda, Jakarta Pusat, mendapat kiriman surat tak beridentitas dengan tulisan "Antrac". Namun, Kepala BIN, Letjen Marciano Norman, menegaskan kiriman itu bukanlah virus antrax. “Itu bukan antrax,” katanya saat ditemui di kantor presiden, Selasa (24/4).
Ia mengatakan, kiriman surat itu bukanlah suatu ancaman terhadap kedutaan Prancis. Apalagi dengan memasukan virus berbahaya yang menyerang kuku dan mulut sapi itu di dalam surat. “Itu cuma tulisannya saja antrax,” katanya. Tetapi, Marciano mengatakan akan tetap mendalami kecurigaan terhadap surat tersebut.
Hal yang sama dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Michael Tene. Ia mengatakan pihak Kemenlu sudah mengetahui perihal tersebut. Tetapi, hingga saat ini tidak ada informasi langsung dari Kedubes Prancis mengenai hal tersebut. “Hingga saat ini tidak ada informasi langsung dari Kedubes Prancis di Jakarta,” katanya.
Ditempat terpisah, Menlu, Marty Natalegawa, mengaku belum menerima laporan tersebut. “Saya belum menerima laporan terkait hal itu,” katanya.
Untuk diketahui, Kedubes Prancis di Jakarta mendapatkan kiriman surat tanpa identitas dengan tulisan ‘Antrac’. Surat tersebut dikirim lewat pos ke Kedubes Prancis. Barang bukti itu sudah dibawa ke laboratorium di Bogor, Jawa Barat, untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.