Selasa 24 Apr 2012 15:11 WIB

Panglima TNI: Peristiwa Gorontalo Hanya Salah Paham

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Dewi Mardiani
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, peristiwa yang terjadi di Gorontalo adalah sebuah kesalahpahaman. Hal itu terjadi antara anggota satuan Kostrad dengan Brimob. Ia juga tak ingin menyebutnya sebagai istilah bentrokan.

"Itu cuma kesalahpahaman saja," ujarnya saat ditemui usai acara Asean Chiefs Miitary Medicine Conference (ACMMC) di Jakarta, Selasa (24/4). Menurut dia, sejak kedua belah pihak melakukan pertemuan, TNI dan Polri sudah sepakat menindaklanjuti hal tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku. Jika terbukti ada pihak yang bersalah, baik TNI maupun Kepolisian, kata dia, maka akan dijatuhi hukuman.

Tak hanya itu, pihaknya juga menolak akan adanya pernyataan yang menyebut TNI dan Polri selalu terjadi ketidakharmonisan. Menurut Laksamana, peristiwa yang berkecamuk belakangan hanya merupakan riak kecil di antara kedua pihak. Karena itu, pihaknya menganggap riak-riak tersebut hanya menjadi tantangan yang harus dihadapi tiap harinya. "Kita (TNI dan Polri-Red) selalu kompak," kata dia.

Saat ini, pihaknya mengaku masih melakukan pendalaman mengenai asal muasal terjadinya peristiwa tersebut. Dalam hal tersebut, Agus mengaku masih menunggu laporan dari Pangdam Gorontalo. Pada proses hukumnya, kata dia, saat ini telah ditangani oleh Polisi Militer (POM).

Menurut dia, peristiwa yang terjadi belakangan dapat dijadikan sebuah pelajaran antara TNI dan Polri. Yang dalam hal tersebut adalah bagaimana cara menyatukan dua institusi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement