REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seorang anggota TNI, Kelasi Arifin, tewas lantaran mendapatkan serangan dari sejumlah pemuda di Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Utara, Sabtu (31/3). Sebelum diserang, staf khusus Armada RI Kawasan Barat (Armabar) itu sempat mengeluarkan sangkur dan melukai tangan pengemudi mobil Avanza yang tengah berseteru dengan sopir truk kontainer.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Didi Hayamansyah, menjelaskan, seorang pengemudi mobil jenis Avanza mengalami luka ringan di telapak tangannya saat dirinya berseteru dengan sopir truk kontainer. Luka tersebut, ungkap Didi, disebabkan sabetan sangkur yang dilayangkan Kelasi Arifin kepada dirinya.
Didi menuturkan, dirinya tidak mengetahui motif di balik penyerangan Kelasi Arifin kepada pengendara Avanza itu. Namun, dari keterangan saksi, ujar Didi, Kelasi Arifin melayangkan sangkurnya lantaran membela sopir truk yang menyerempet mobil Avanza.
Terkait dugaan Kelasi Arifin dan Albert tengah mengawal truk tersebut, Didi mengaku, tidak ada keterangan saksi yang menyatakan hal itu. Rekan Kelasi Arifin yang juga menjadi saksi mata pengeroyokan, Albert, ungkap Didi, hanya mengaku bahwa dirinya dan staf khusus Armabar itu hanya melintas di Jalan Benyamin Sueb untuk pergi ke kediamannya di Pondok Dayung, Jakarta Utara. "Jadi tidak ada keterangan kawal-mengawal itu," ungkap Didi kepada wartawan.
Padahal, seperti telah diberitakan, sebuah truk kontainer menyerempet sebuah mobil Avanza di Jalan Benyamin Sueb, Sabtu (31/3) dini hari. Akan tetapi, Kelasi Arifin malah menyerang pengemudi mobil Avanza yang mobilnya diserempet truk kontainer.
Menanggapi hal itu, Didi mengatakan, saat ini, polisi tengah menangani kasus pengeroyokan yang dilaporkan rekan korban, Albert ke Polsek Pademangan. Bila ada laporan lain terkait dugaan pengawalan sehingga melukai seorang pengemudi mobil Avanza, tutur Didi, polisi juga akan menangani kasus itu. "Namun hingga saat ini, belum ada laporan seperti itu," ucap Didi di Mapolda Metro Jaya.