REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam anggota Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) mengalami luka akibat pertikaiannya dengan anggota Brimob di Gorontalo.
"Enam anggota Kostrad telah dibawa ke Rumah Sakit di Gorontalo untuk menjalani perawatan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Kolonel (Inf) Pandji Suko Hari Yhudo ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Pandji Suko mengaku belum bisa menjelaskan rinci identitas dari korban yang mengalami luka-luka tersebut dan penyebab luka.
"Mereka dari anggota yang bertugas di Gorontalo, nanti data lengkapnya kita sampaikan," ujarnya.
Kadispenad sendiri mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab pertikaian antara anggota Kostrad dengan anggota Brimob. "Penyebabnya masih diselidiki," katanya.
Sebelumnya dilaporkan, empat orang mengalami luka tembak akibat bentrok antara anggota TNI dari satuan Kostrad dengan anggota polisi dari satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Gorontalo. Peristiwa berdarah itu terjadi di kompleks kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo, Minggu dinihari.
Kejadian itu bermula dari satu regu Brimob yang melakukan patroli dengan menggunakan mobil truk dan melintas di depan Kantor KPU Limboto. Tiba-tiba mobil itu dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang tak dikenal.
Merasa kalah dari segi jumlah, anggota Brimob itu melapor ke kantor Polres Limboto dan menyatakan dua anggota terluka di bagian kepala akibat lemparan batu, yakni Bripka Asrul Sani dan Briptu Saripudin. Dua anggota Brimbob yang terluka itu kemudian dibawa ke RS Dunda Limboto, tapi mereka pun dikejar oleh sekitar 13 orang.
Tak lama kemudian, sejumlah anggota Brimob melakukan penyisiran, terdengar letusan senjata api beberapa kali hingga mengakibatkan korban luka tembak sebanyak empat orang.
Belakangan diketahui, korban luka tembak itu merupakan anggota TNI dari satuan Kostrad. Hingga informasi ini dilaporkan, belum ada pernyataan resmi dari Polda dan Kostrad Gorontalo.
Namun, sumber lain dari salah seorang perwira polisi menyatakan keempat anggota TNI yang terluka tembak, yakni Prada Apriadi yang kena tembakan di punggung kiri dan atas lutut kaki kiri tembus, Prada Firman luka tembak di tangan kiri hingga tembus dada, Prada Yanris kena di mata kaki kanan, dan Prada Tiflif di paha kanan.
Sumber perwira polisi itu juga belum menginformasikan apa penyebab terjadinya bentrokan itu, termasuk penyebab empat luka tembak dan empat luka biasa.
Sementara dua anggota TNI lainnya, juga ikut terluka terkena senjata tajam, yakni Prada Rahim di bagian lengan dan Prada Adrian di pelipis.