REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat orang anggota TNI ditembak akibat pertikaian yang terjadi di Gorontalo, Ahad (22/4). Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Muhammad Taufik, membenarkan jika di Gorontalo telah terjadi pertikaian antara sekelompok pasukan Brimob dan Kostrad Gorontalo.
Taufik menjelaskan kejadian berawal pada Sabtu (21/4) pukul 23.30 WITA ketika satu regu anggota Brimob sedang mengadakan kegiatan patroli di wilayah Polres Limboto. Di tempat itulah kejadian berawal, ketika ada sekelompok orang yang melempari batu dan botol ke arah anggota Brimob yang sedang mengadakan Patroli.
Menurut Taufik akibat pelemparan batu dan botol tersebut ada dua anggota brimob yang terluka. "Saat patroli sedang melintasi kantor PU mereka ada yang melempar dengan batu dan botol sehingga melukai dua anggota brimob yg patroli tersebut," ujar Taufik saat dihubungi.
Kedua orang anggota Brimob yang terluka tersebut adalah Briptu Sarifudin dan Briptu Asrul, mereka berdua terkena luka dibagian kepala, sehingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit Limboto.
Bentrokan tak berhenti sampai di situ. Taufik menuturkan, setelah kejadian pelemparan para anggota Brimob kembali ke Polres Limboto, lalu anggota Brimob lain melakukan pengecekan kembali ke sekitar tempat kejadian dan razia di sekitar Ahad pukul 01.00 WITA.
Dari razia tersebut dapat diamankan dua orang anggota TNI. Tapi, Taufik menjelaskan jika anggota TNI yang lainnya justru melakukan perlawanan bahkan mencoba menabrak dengan sepeda motor terhadap anggota brimob tersebut. Sehingga, akhirnya aksi penembakan pun tak dapat dihindari. Akibat penembakan itu menurut Taufik empat anggota TNI terkena luka tembak peluru karet.
Walau sempat menegang, Taufik menuturkan, kini Kondisi sudah kondusif. Koordinasi antara Kapolres dengan Danyon Kostrad dan POM TNI setempat sudah dilakukan. Dua anggota TNI diamankan ke POM TNI setempat.