Jumat 20 Apr 2012 22:05 WIB

Masuk Musim Pancaroba, Waspadai Demam Berdarah

Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau seluruh masyarakat setempat mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue memasuki musim pancaroba ini. "Sekarang musim pancaroba atau mau masuk musim kemarau, jadi kami harap masyarakat mewaspadai DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati di Gedung DPRD Jabar Jalan Diponegoro Nomor 22 Kota Bandung, Jumat (20/4).

Alma mengatakan, mendekati musim kemarau, meskipun curah hujan masih tinggi, hal tersebut mempermudah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti, penyebab demam berdarah dengue.

Oleh karena itu, kata dia, untuk mengantisipasi wabah demam berdarah dengue pihaknya menyarankan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). "Sekarang masuk pancaroba, jadi kami mengharapkan masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan dan dirinya karena pada musim pancaroba ini banyak air yang tergenang di sampah atau selokan," ujar Alma.

Selain itu, kata Alma, saat ini sudah saatnya masyarakat memiliki keseriusan dalam memberantas jentik nyamuk di lingkungannya seperti di selokan, genangan air atau bak mandi.

Dikatakannya, hingga saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Jabar belum menerima laporan tentang kematian warga karena penyakit DBD, termasuk di Kota Bandung selaku ibu kota provinsinya. "Jangan atuh, jangan sampai seperti itu (ada yang meninggal dunia). Kami belum menerima data itu hingga saat ini," ujarnya.

Penyakit demam berdarah (DBD) di Provinsi Jawa Barat sendiri mulai menunjukkan peningkatan cukup signifikan, salah satunya di Kota Tasikmalaya.

Dalam waktu tiga bulan 2012, tercatat sebanyak 128 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Rina Dewi Hafil menuturkan terjadi peningkatan kasus DBD di Kota Tasikmalaya pada 2012.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement