Kamis 19 Apr 2012 16:36 WIB

Agung Laksono: Boleh Saja Ada Nama Lain di Luar Ketum

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Agung Laksono
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nama Aburizal Bakrie atau Ical tidak menjadi harga mati untuk maju sebagai calon presiden (Capres) dari Partai Golkar (PG). Wakil Ketua Umum PG, Agung Laksono membuka peluang bagi nama-nama lain untuk maju. "Boleh saja ada nama lain diluar Ketua Umum," katanya saat ditemui di Istana Kepresidenan, Kamis (19/4).

Ia tidak menutup ruang bagi nama-nama tokoh yang berasal dari Golkar untuk masuk dalam bursa pencapresan versi partai berlambang pohon beringin ini. Menurutnya, selama belum ada keputusan resmi di rapimnas, maka semua nama berhak diajukan. "Tidak ada dominasi dan tidak menghalangi siapa pun. Silakan saja," katanya.

Menurutnya, perdebatan mengenai capres dari tubuh Golkar akan dibahas di Rapimnas. Di forum tertinggi partai itulah perdebatan sengit dan perbedaan pendapat bisa muncul termasuk siapa mengajukan siapa. Ia juga menilai hal yang wajar jika ada faksi-faksi di internal partai terkait pencalonan sejumlah nama.

Tetapi, ia mengingatkan, jika Rapimnas itu sudah mengerucut pada satu nama, maka semua pihak harus patuh dan mengusung nama yang dicalonkan. "Dalam rapimnas ada prosedurnya, lalu nanti mengambil satu nama. Wajarlah kalau keputusan Rapimnas, semua harus patuh," katanya.

Partai Golkar sudah mulai memasang kuda-kuda untuk mengusung capresnya. Rapimnas pun akan dipercepat semula pada kisaran Oktober tetapi dimajukan pertengahan tahun ini. Ada sejumlah nama yang mencuat untuk dijagokan sebagai capres dari partai tersebut.

Nama yang santer terdengar adalah Jusuf Kalla yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum yang juga mantan Wakil Presiden. Dari beberapa survei, JK bahkan masih lebih unggul dibandingkan Ical.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement