REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak keluarga Sudomo meminta maaf atas kesalahan Almarhum selama ini. Putra tertua Sudomo, Biakto Putra kepada ROL mengatakan, pihak keluarga hanya ingin dikenal secara baik-baik di mata masyarakat.
"Kami ingin bapak dikenal apa adanya dan secara baik-baik, tuduhan kepada bapak di jaman orde baru saya harap dapat dimaafkan," ujar Biakto kepada ROL, Rabu (18/4). Biakto juga mengatakan tidak ada pesan khusus dari sang Ayah menjelang tutup usia.
Sudomo dianggap sebagian korban orde baru sebagai kaki tangan rezim Soeharto. Ia pernah menjabat Panglima Komando Politik Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) pada 1983 dan dituduh ikut terlibat dalam beberapa kerusuhan keamanan, seperti Tanjung Priok.
Namun walau demikian, Menteri Polhukam, Djoko Suyanto ketika melayat ke rumah duka mengatakan, apa yang pernah dilakukan atau dituduhkan kepada Almarhum biarlah menjadi catatan amalnya. "Marilah kita melihat pencapaian-pencapaian almarhum dan tidak mengingat-ingat apa yang dulu pernah terjadi," ujar Djoko.