REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan Indonesia memiliki peluang impor sangat besar dalam bidang produksi buah tropik untuk dikirim ke Tiongkok.
"Jadi IPB harus bisa memanfaatkan peluang ini untuk menciptakan varietas buah tropis unggulan untuk mengisi peluang impor buah di Tiongkok," kata Dahlan dalam kuliah umum 60 Tahun Pendidikan Pertanian Indonesia di Gedung Graha Widya Wisuda IPB Dramaga Bogor, Selasa (17/4) malam.
Dahlan menyebutkan, buah tropik Indonesia lebih unggul dibanding negara manapun. Karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. Dahlan menyebutkan, Indonesia sangat bergantung pada impor. Mulai dari beras, buah dan alat-alat di impor dari sejumlah negara.
Barang impor di Indonesia kebanyakan berasal dari Tiongkok-Cina. "Indonesia selalu kalah dari Cina, kita baru akan memproduksi motor, Cina sudah lebih dulu, baru mau membuat handphone, Cina sudah memproduksi handphone, mainan, alat-alat, kita buat baju, lagi-lagi Cina sudah lebih dulu," kata mantan Dirut PLN tersebut.
Tapi, lanjut Dahlan, Indonesia masih berpeluang untuk mengalahkan Tiongkok dalam impor khususnya impor buah tropik Indonesia. "Buah tropik kita ini sangat diminati di negara luar. Ada 1,3 miliar rakyat Tiongkok yang akan menikmati buah tropik Indonesia ini," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Dahlan, IPB sebagai universitas pertanian terbesar di Indonesia hendaknya mampu menciptakan varietas-varietas buah baru untuk diproduksi dalam jumlah yang besar.
"Bisa tidak ciptakan, durian tanpa bau sehingga aman di Pesawat. Bisa tidak mengirim durian tanpa duri dan tanpa kulit. Ini tugas IPB menciptakannya," kata dia.
Dahlan menyebutkan Tiongkok tidak dapat menyaingi Indonesia dalam memproduksi buah tropik. Karena alam di sana tidak cocok untuk buah-buah tropik. Masyarakat Tiongkok pernah mendirikan kebun nenas, tapi nenas yang dihasilkan masyarakat disana asam tidak seperti di Indonesia.
"Perdagangan buah tropik berpeluang besar bagi kota. Tidak ada perguruan tinggi yang bisa memenangkan persaingan kecuali IPB," kata Dahlan.
Dahlan tampil memukau dalam kuliah umum yang dihadiri lebih dari 3.000 orang mahasiswa IPB. Sementara itu, Rektor IPB Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, MS.c menyebutkan penyelesaian masalah pertanian saat ini memerlukan kerja sama semua pihak yang memiliki komitmen mengembangkan pertanian Indonesia.
"Semoga hadirnya Pak Dahlan Iskan di BUMN dapat menjadi harapan dunia pertanian bangkit kembali," katanya.