Selasa 17 Apr 2012 07:01 WIB

Pengeroyokan di Pademangan, POM TNI Periksa Rekan Korban

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekan korban tewas pengeroyokan atas nama Kelasi Arifin, Albert, menjalani pemeriksaan kepolisian di markas TNI Angkatan Laut (AL), Senin (16/4). Albert diperiksa sebagai saksi atas kasus pengeroyokan yang menimpa seorang rekannya di daerah Pademangan pada Sabtu (31/3).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menuturkan, Albert telah menjalani pemeriksaan di markas TNI AL hari ini. Menurut penuturannya, ungkap Rikwanto, dirinya tidak mengetahui ciri-ciri pelaku pengeroyokan.

"Dia bilang, saat pengeroyokan terjadi, dirinya langsung menjauhi Arifin," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya.

Rikwanto mengatakan, apa yang disampaikan dia serupa dengan sejumlah saksi lain yang telah diperiksa kepolisian. Beberapa saksi, ungkap dia, juga tidak mengetahui dan mengingat ciri pelaku penyerangan. Lebih lanjut, Rikwanto mengatakan, pemeriksaan atas Albert dianggap sudah cukup. Kendati demikian, tutur Rikwanto, pihak penyidik akan melakukan pemeriksaan kembali bila memang hal itu dianggap perlu.

"Untuk itu, kami akan berkerja sama dengan POM TNI," ucap Rikwanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota TNI dari staf Armada RI Kawasan Barat, Kelasi Arifin ditemukan tewas setelah mengalami tindak pengeroyokan oleh sejumlah pengendara motor di daerah Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (31/4). Sebelum aksi penyerangan terjadi, Arifin bersama dengan Albert melintas di jalur tersebut dan mendapati sekelompok pengendara motor menghambat laju sebuah truk di tengah jalan.

Melihat hal itu, Arifin menegur mereka dan memintanya untuk membuka jalan. Namun, nasib kurang beruntung menimpa Arifin yang langsung mendapat tindak penyerangan lantaran tegurannya kepada sekelompok orang itu. Arifin kemudian meninggal dunia akibat serangan tersebut, sementara rekannya, Albert, luput dari pengeroyokan setelah dia melarikan diri dari tempat kejadian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement