Jumat 13 Apr 2012 15:19 WIB

Empat Parpol Ingin Berada di Bawah 'Lindungan' PPP

sekjend PPP  M Romahurmuziy
Foto: entbluextv.com
sekjend PPP M Romahurmuziy

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Sedikitnya empat partai besar dan kecil sudah mendekati Partai Persatuan Pembangunan untuk bergabung pasca-ditetapkannya UU Pemilu. "Secara Nasional, sudah ada empat partai yang menyampaikan ingin bergabung," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahars Sulaiman di Batam, Jumat (13/4).

Beberapa partai, kata dia, mendekati PPP terkait penentuan ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) secara nasional 3,5 persen. "Tapi saya tidak etis kalau sebut nama," kata dia.

Menurut dia, penentuan ambang batas amat menguntungkan, karena partai-partai kecil otomatis ingin bergabung untuk memenuhi batas minimal. Selain partai secara keseluruhan, ia mengatakan beberapa tokoh dari partai lain juga menyampaikan ingin bergabung dengan PPP secara individu.

Dengan adanya ketentuan baru tersebut, ia mengatakan, membuat PPP optimis meraih suara hingga sembilan persen suara nasional pada Pemilu 2014. PPP, kata dia, melancarkan serangkaian rencana untuk mencapai targetnya. Antara lain menggandeng bupati untuk menjadi kader nasional. "Dengan begitu, maka suara untuk nasional menjadi lebih besar," kata dia.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP M Romahurmuziy mengatakan pihaknya puas dengan disahkannya RUU Pemilu oleh DPR melalui pengambilan suara (voting). PPP mengharapkan dibangun konsensus bersama agar undang-undang tersebut dapat diberlakukan setidaknya dalam 2-3 kali pemilu. "Agar rakyat tidak harus belajar dan memulai hal baru setiap kali pemilu," katanya.

PPP, menurut dia, sangat mengapresiasi keputusan untuk melakukan ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) secara nasional. Menurut dia, PT nasional, tidak dimaksudkan untuk membuang suara, namun akan membuat peserta pemilu semakin sedikit mengingat beratnya syarat kepesertaan.

"Maka PT nasional akan menyederhanakan praktek demokrasi, yang tujuan akhirnya adalah memperkuat sistem presidensil," pungkas pria yang akrab disapa Romy ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement