Kamis 12 Apr 2012 18:45 WIB

Sejumlah Alat Penanda Gempa Rusak

Rep: Umi Lailatul/ Red: Dewi Mardiani
Berbagai jenis buoy untuk deteksi dini sejumlah gejala alam.
Foto: Wikipedia
Berbagai jenis buoy untuk deteksi dini sejumlah gejala alam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengakui sejumlah sirine dan buoy pendeteksi gempa dan tsunami mengalami kerusakan saat gempa di Sumatra terjadi, Rabu (11/4). Menurut kepala deputi BPPT, Ridwan Djamaluddin, alat-alat untuk mengetahui adanya gempa telah dipasang. Namun, alat-alat itu ternyata rusak.

Fasilitas sirine sebagai penanda adanya gempa dan tsunami ada empat yang tidak berbunyi, sedangkan dua lainnya berfungsi. Sementara itu di Aceh, sirinenya mati karena listrik padam, sehingga alat tersebut tidak berfungsi. Oleh karena itu, perlu digunakan alat yang independen, sehingga jika listrik mati tidak ada gangguan terhadap sirine.

Namun, sirine yang dipasang telah mampu memberikan informasi adanya gempa kepada masyarakat. “Tiga menit pengumuman itu sudah sampai ke masyarakat. Ini sudah bagus sesuai target dan lebih baik daripada tahun lalu,” ujar Ridwan.

Sementara itu, buoy yang dipasang, ada satu terputus, sementara yang lain masih bisa terdeteksi, yaitu nomor 23401. Buoy itu berhasil terdeteksi dalam waktu 1 jam 25 menit. "Buoy biasanya kita pasang pada daerah yang berpotensi tsunami. “Daerah yang terlalu dekat dengan tsunami hasilnya tidak bagus kalau terlalu jauh juga tidak bagus” ujar Ridwan, Kamis (12/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement