Selasa 10 Apr 2012 14:32 WIB

Penembakan Trigana Air, Penyelidikan Fokus di 3 Lokasi

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Dewi Mardiani
Pesawat Trigana Air Service Jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-YRF sebelum lepas landas dari Bandara Wamena, Jayawijaya, beberapa waktu lalu. Pesawat tersebut tertembak orang tidak dikenal di Bandara Mulia, Papua pada Ahad (8/4).
Foto: Chanry Andrew Suripatty/Antara
Pesawat Trigana Air Service Jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-YRF sebelum lepas landas dari Bandara Wamena, Jayawijaya, beberapa waktu lalu. Pesawat tersebut tertembak orang tidak dikenal di Bandara Mulia, Papua pada Ahad (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kasus penembakan pesawat Trigana Air, kepolisian terus melakukan penyelidikannya. Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo, mengatakan, kini kepolisian terfokus pada tiga titik lokasi yang sedang menjadi target kelanjutan penyelidikan.

Ketiga titik tersebut adalah Tembagapura atau Timika, Puncak Jaya, dan kemudian yang berada di antara Puncak Jaya dan Timika. "Ketiga lokasi itu sedang kami fokuskan," ungkapnya saat ditemui usai acara silaturahim dan dialog masalah politik hukum dan HAM, di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Kemenko Polhukam), Selasa (10/4).

Dalam upaya tersebut, kata Timur, kepolisian dibantu oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kerja sama dengan pemerintah daerah guna memberikan pengamanan tambahan. Upaya tersebut merupakan tindakan reaktif dan preventif kepolisian.

Mengenai status Bandara Mulia, Timur mengatakan bahwa kini sudah normal kembali. Penstatusan tersebut, kata dia, disebabkan oleh tempat itu sebagai sektor penting dalam sarana transportasi dan harus berjalan normal.

Ketika disinggung soal pengendalian dan asal persenjataan yang marak di Papua, Timur hanya mengatakan bahwa hal tersebut masuk ke dalam penyelidikan. Menurutnya, perlu penyelidikan soal seputar spesifikasi daerah dan lokasi penggunaan senjata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement