REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin, menilai kepragmatismean politik lah yang membuat PKS masuk dalam dilema politik.
"PKS sudah meninggalkan ghirah ideologisnya ke ruang-ruang populis yang lebih electoral. Inilah yang membuat PKS masuk dalam dilema politik sekarang," jelas Din dalam peluncuran dan diskusi buku 'Dilema PKS: Suara dan Syariah', di Jakarta, Selasa (10/4).
Din menilai dilema dan kegalauan inilah yang membuat PKS sampai pada saat posisi di dalam atau di luar koalisi pemerintahan. Padahal, massa PKS telah melihat partai ini punya sikap. "Maka, tentukanlah sikap yang baik bagi massa PKS dan tetap menjaga ideologi awal PKS," katanya.
Lanjut Din, keputusan ini harus segera diambil sebelum menjadi permasalahan yang lebih riskan bagi PKS dalam pemilu mendatang. Terutama apabila ini terus berjalan dan meninggalkan apa yang diimpikan massa ideologis PKS.
Din mengatakan tantangan bagi PKS kedepan segera merumuskan sebagai penyesuaian dalam perkembangan tanpa harus meninggalkan ghirah ideologisnya. "Inilah bentuk partai politik Islam yang lebih modern dan rahmatan lil alamin," ujar Din.