Sabtu 07 Apr 2012 09:30 WIB

Penuhi Permintaan Pasar, Produksi Rumput Laut di Pantura Digenjot

Rep: zaky al hamzah/ Red: Endah Hapsari
Dua orang petani budidaya rumput laut memisahkan tali pengikat dengan rumput laut hasil panennya (ilustrasi).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Dua orang petani budidaya rumput laut memisahkan tali pengikat dengan rumput laut hasil panennya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan produktivitas kelautan dan perikanan secara terpadu tahun ini. Ini terutama untuk budidaya rumput laut.

Menteri KKP Sharif Cicip Sutardjo mengatakan KKP menetapkan empat komoditas industrialisasi budidaya sektor kelautan dan perikanan, yakni udang, bandeng, ikan patin dan rumput laut.

"Sebagai salah satu komoditas unggulan KKP, budidaya rumput laut mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan," ujar Sharif dalam acara panen raya rumput laut di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (7/4) pagi ini, yang turut dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Sharif menjelaskan budidaya rumput laut menggunakan modal kerja relatif kecil, dengan teknologi yang mudah dikuasai dengan masa panen realtif pendek, yakni 45 hari. Dengan begitu, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan merekrut banyak tenaga kerja.

Data KKP, pada 2011, produksi rumput laut secara nasional mencapai 4,3 juta ton. Sebanyak 95.200 ron merupakan jenis glacillaria kering, utamanya dari Sulawesi Selatan.

Sedangkan produksi dari Jawa Barat baru memberikan kontribusi 2.300 ton atau 2,4 persen secara nasional. Maka itu, KKP bertekad menggenjot produksi rumput laut di wilayah Pantai Utara (Pantura), Jabar. "Tapi, tahun 2011, Indonesia sudah bisa ekspor 1.827 ton dengan nilai total 12,6 juta dolar AS," ujar Menteri KKP. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement