REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Rulfan Dg Sitaba (50) seorang warga yang tewas akibat bentrok antarwarga dua kelurahan di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu (4/4) ternyata adalah mantan pembalap nasional.
"Almarhum sebelum menikah dengan seorang gadis Palu berprofesi sebagai seorang pembalap nasional asal Sulawesi Selatan," kata Baim, salah seorang keluarga korban di rumah duka di Jln Jati, Kelurahan Tavanjuka, Palu Selatan, Kamis (5/4).
Korban tewas akibat kehilangan banyak darah yang keluar dari luka tembak di bagian perut. Korban Rulfan sebenarnya tidak berniat ikut tawuran. "Dia hanya ingin mengamankan barang-barang berharga di rumah mertuanya yang terbakar," ujar Natsir yang juga kemenakan korban.
Korban saat dibawa ke RSU Undata Palu pukul 08.00 WITA masih dalam kondisi hidup, meski mengerang kesakitan. Natsir mengatakan, lambannya penanganan dokter menyebabkan nyawa korban tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia pada pukul 12.00 WITA.
"Pihak rumah sakit bilang dokter sedang melakukan tindakan di ruang operasi, sehingga tidak bisa segera menangani korban dan korban pun meninggal dunia," katanya.
Betrokan antarwarga yang menggunakan berbagai senjata tajam, ketapel, panah, tombak dan senjata api rakitan itu menewaskan satu orang, namun sejumlah orang dilaporkan mengalami luka tembak senapan api.