Rabu 04 Apr 2012 21:55 WIB

Pemerintah akan Perketat Pembelian BBM Bersubsidi

Menteri ESDM, Jero Wacik mengaku bakal memperketat penjualan BBM bersubsidi.
Foto: antara
Menteri ESDM, Jero Wacik mengaku bakal memperketat penjualan BBM bersubsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batal naiknya harga BBM bersubsidi, membuat pemerintah bakal memperketat pengawasan pembelian BBM bersubsidi. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik kebijakan itu untuk mengatasi kebocoran BBM.

"Ini (pembelian BBM) diperketat, dan pemda juga melakukan bersama-sama," kata Jero di Jakarta, Rabu (4/4).

Menteri 62 tahun itu mengakui, selama ini memang ada perusahaan yang melakukan tindakan curang. Ia mencontohkan, perusahaan sawit dimana solar non subsidi untuk perusahaan sudah disiapkan. "Tapi mereka masih juga ngumpet-ngumpet ngambil solar (bersubsidi) di SPBU. Semacam ini harus lebih keras tindakannya," kata Jero menegaskan.

Kuota BBM bersubsidi sebesar 40 juta kilo liter pada 2012 ini menurut Jero bisa melebihi kapasitas bila kebocoran tidak bisa diatasi. Selain itu, kebocoran juga terjadi karena BBM bersubsidi justru kebanyakan dibeli masyarakat kelas atas yang memiliki mobil-mobil mewah.

Menurut dia, 77 persen masyarakat yang kaya justru menikmati BBM bersubsidi tersebut. Padahal, subsidi BBM seharusnya diperuntukkan bagi mereka yang kurang mampu. Untuk itu, pemerintah akan membuat aturan agar mobil-mobil mewah tersebut dilarang membeli BBM bersubsdi.

"Misalnya mobil 2 ribu cc, kita larang, cuma memang sanksinya masih sulit, misal dibikin malu, sanksi moral dululah," sebut menteri asal Partai Demokrat itu.

Selain itu, pemerintah juga akan mengatur agar BBM bersubsidi tidak dijual SPBU di daerah elit. Sehingga mereka yang tinggal di daerah elit tidak membeli BBM bersubsidi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement