Senin 02 Apr 2012 18:24 WIB

Polri Nilai Demo BBM Sudah tak Murni Lagi

Aparat kepolisian mengamankan demo BBM
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Aparat kepolisian mengamankan demo BBM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polri menyatakan demo yang dilakukan oleh beberapa elemen masyarakat yang menolak penaikan bahan bakar minyak diduga tidak murni lagi dalam menyampaikan aspirasi.

"Patut diduga unjuk rasa ini tidak lagi murni untuk menyampaikan aspirasi, tetapi ada unsur niat untuk melakukan tindakan destruktif, faktanya telah terjadi," kata Kepala Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin (2/4).

Polri melihat adanya unsur-unsur niat untuk melakukan tindakan destruktif ini tentu berdasarkan fakta perusakan terhadap fasilitas yang ada, apakah itu pos-pos polisi, apakah itu pembakaran terhadap kendaraan-kendaraan milik kepolisian dan umum, ujarnya.

"Bahkan ada juga penjarahan properti milik masyarakat, ini ada niatan lakukan tindakan pidana bukan unjuk rasa. Untuk itu kita terus melakukan pendalaman-pendalaman lebih lanjut terhadap pihak-pihak yang kemungkinan memainkan peran sebagai provokator," kata Boy.

Terkait hal tersebut, maka diwaspadai karena tidak menginginkan para pengunjuk rasa yang memiliki niatan murni untuk berunjuk rasa tetapi harus terprovokasi, karena dalam kondisi yang masif, ujarnya.

"Massa agak mudah atau diprovokasi bagi pihak-pihak yang menginginkan suasana menjadi chaos ini merupakan sesuatu hal yang lazim terjadi dalam kerumunan massa," kata Boy.

Polri seminimal mungkin juga telah melihat pihak-pihak yang melakukan provokasi terhadap yang melakukan unjuk rasa tersebut, katanya.

Saat ini, aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengamankan 22 orang pendemo yang beraksi di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI pada Jumat (30/3).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement