Senin 02 Apr 2012 16:32 WIB

73 Imigran Gelap Kabur dari Penampungan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Seorang imigran gelap mengacungkan tangan tanda perdamaian saat menunggu pendataan di kantor Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (13/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Seorang imigran gelap mengacungkan tangan tanda perdamaian saat menunggu pendataan di kantor Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (13/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 73 orang imigran gelap asal Afghanistan yang diamankan di Pantai Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat (30/3) lalu berhasil melarikan diri. Mereka kabur saat ditampung di sebuah hotel kawasan Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.

Dari data Kantor Imigrasi Sukabumi, awalnya jumlah imigran gelap asal Afghanistan yang diamankan polisi berjumlah sebanyak 87 orang. Puluhan imigran tersebut diamankan saat akan menaiki perahu di Pantai Cisolok, Kecamatan Cisolok. Rencananya mereka akan menyeberang ke Pulau Christmas, Australia.

"Imigran yang tersisa sebanyak 14 orang, kini dibawa ke Hotel Sarah, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi," ujar Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim), Kantor Imigrasi Sukabumi, Isman Jayadi, kepada Republika, Senin (2/4).  Dari belasan imigran tersebut ada beberapa yang terluka karena terjatuh saat akan melarikan diri. Pemindahan dilakukan untuk menghindari kaburnya kembali para imigran tersebut.

Menurut Isman, banyaknya jumlah imigran yang melarikan diri disebabkan sejumlah faktor. Misalnya jauhnya lokasi penampungan dari Kantor Imigrasi Sukabumi yang ada di Kota Sukabumi. Sementara penampungan imigran berada di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Pilihan untuk menempatkan para imigran di Palabuhanratu, terang Isman, dikarenakan Kota Sukabumi pada Sabtu (31/3) tengah diramaikan dengan perayaan hari jadi kota. Kantor Imigrasi khawatir proses pemindahan puluhan imigran akan mengganggu jalannya perayaan.

Isman mengatakan, saat ini Imigrasi berupaya mengamankan kembali para imigran yang kabur. Awalnya ada belasan imgran yang diamankan Sabtu lalu, namun mereka kembali melarikan diri. Lebih lanjut Isman mengatakan, lokasi penampungan di hotel hanya bersifat sementara menunggu pemindahan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim). Namun, hingga kini penghuni Rudenim di sejumlah wilayah Indonesia penuh.

Dampaknya, para imigran yang diamankan di Kabupaten Sukabumi belum bisa dikirimkan ke Rudenim dan terpaksa ditempatkan di hotel. "Para imigran tidak bisa dideportasi karena mereka termasuk pengungsi"’ imbuh Isman.

Dari pantauan Imigrasi, sambung Isman, kebanyakan imigran yang ditangkap merupakan muka lama. Mereka berulangkali mencoba menuju Australia melalui perairan selatan Sukabumi.

Guna mencegah kaburnya imigran, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Witnu Urip Laksana mengatakan. "Sebanyak 15 personel sudah berjaga di sana," ujar dia. Witnu menerangkan, polisi telah menghubungi International Organization for Migration (IOM). Hingga kini, polisi belum mengetahui kapan para imigran tersebut akan dipindahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement