REPUBLIKA.CO.ID, CIKOKOL - Kenaikan BBM yang ditunda enam bulan ke depan membuat sopir angkot urung pula menaikkan tarif. "Ongkos tidak jadi naik," ujar Amir (40 tahun), sopir angkot 03 trayek Pasar Anyar-Serpong kepada Republika, Ahad (1/4).
Pengemudi angkot carry berwarna biru ini menjelaskan, bila harga bbm bersubsidi yang digunakannya, yakni premium belum naik, maka ongkos tidak akan naik. Saat ini tarif angkotnya berkisar antara Rp 2.000-Rp 5.000.
Jarak dekat dikenakan Rp 2.000. Pengeluaran bensin sehari, ia mengaku harus mengeluarkan sekitar 160 ribu rupiah, sedangkan setoran yang harus diberikan berkisar antara 200-250 ribu rupiah.
Langkah batal menaikkan ongkos juga diutarakan Soni (31 tahun), sopir angkot trayek BSD-Cikokol. "Bahan bakarnya ga naik, ongkosnya juga ga jadi naik," katanya.
Saat ini tarif ongkosnya mulai dari Rp 2.000-Rp 4.000, jarak dekat dikenai tarif Rp 2.000. Menurutnya, lihat nanti saja bagaimana perkembangan kenaikan bahan bakar. Bila BBM naik enam bulan mendatang, maka ongkos bisa dipastikan akan naik pula.