Jumat 30 Mar 2012 20:38 WIB

Menko Polhukam: Tindakan Kekerasan Rusak Citra Mahasiswa

Polisi bersiap memukul mundur demosntran saat kerusuhan pecah saat mahasiswa UKI dan UPI YAI berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (29/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Polisi bersiap memukul mundur demosntran saat kerusuhan pecah saat mahasiswa UKI dan UPI YAI berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (29/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Tindakan anarkis sebagian peserta aksi demonstrasi bisa merusak citra mahasiswa yang memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat. Pernyataan itu dilontarkan Menko Polhukamm, Djoko Suyanto, saat tiba di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat (30/3) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Ia menyesalkan tindakan sebagian peserta aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum saat demonstrasi. "Jangan sampai niat baik demonstran itu justru kemudian menjadi anarkis, merusak itu malah menimbulkan 'image' yang tidak baik bagi perjuangan demokrasi," katanya.

Ia mengatakan, perjuangan untuk demokrasi ada berbagai cara. "Yang di parlemen itu perjuangan demokrasi, unjuk rasa itu juga diatur sebagai wujud perjuangan demokrasi tetapi pemaksaan kehendak merusak, memaksakan ke orang lain kita hindari bersama-sama," katanya.

Djoko mengatakan, upaya untuk mendorong agar massa peserta demonstrasi ke luar dari halaman Gedung DPR RI Jumat petang dilakukan aparat keamanan secara perlahan dan menghindari berbagai gerakan yang bisa memicu bentrokan.

"Kita sebenarnya sudah berusaha menahan diri untuk tidak terlalu keras, kalaupun ada upaya untuk mendorong jangan lalu disebut memukul mundur," ujarnya. Djoko cenderung ingin tindakan itu disebut membawa rekan mahasiswa ke tempat seharusnya karena memang waktunya sudah tidak diperbolehkan.

"Kita selalu upaya menghindari kekerasan, alhamdulillah sementara ini terkelola dengan baik. Aparat juga sudah cukup sabar termasuk di Makassar, sama kita lihat sendiri mudah-mudahan tidak membuat lebih buruk lagi," katanya.

Meski demonstrasi marak di sejumlah kota di Indonesia, Djoko mengatakan situasi masih dalam koridor tertib sipil. Ia mengharapkan, semua tetap menjaga ketertiban dan keamanan serta tidak menganggu kepentingan masyarakat lainnya.

Djoko Suyanto tiba di Kompleks Istana Presiden sekitar pukul 19.30 WIB dan langsung bersama-sama dengan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga dan Staf Khusus Bidang Komunikasi Ahmad Yani Basuki menerima perwakilan Front Pembela Islam Habib Rizieq, Munarman dan beberapa orang lainnya yang unjuk rasa sejak pukul 14.00 WIB di depan Istana Merdeka terkait dengan penerapan syariat Islam.

Hingga pukul 20.00 WIB, pertemuan masih berlangsung, sedangkan massa FPI masih di depan Istana Merdeka Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement