REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menghadapi aksi unjuk rasa selama sidang paripurna di DPR berlangsung, kepolisian sudah menyiapkan pengamanan di sana. Diperkirakan, aksi unjuk rasa terfokus di Istana Merdeka dan sekitar DPR.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, "Kekuatan dipersiapkan tetap persuasif apabila ada tindakan yang mengarah pada anarkistis, kita masih mengimbau agar unjuk rasa tetap dapat berjalan baik," katanya di kantor Kementeriann Koordinator bidang Polhukam, Jumat (30/3) dini hari.
Menurutnya tindakan tegas dilakukan jika sudah terjadi anarkistis. Pihaknya meminta agar para pengunjuk rasa tidak merugikan orang lain dan tetap mematuhi aturan yang ada. "Kami berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Jangan sampai di luar batas dalam aksi unjuk rasa. Tidak ada free of action. Harus ada batasan yang diatur UU."
Hal ini disampaikan terkait dengan aksi unjuk rasa yang berujung rusuh. Menurutnya, kerusuhan itu terjadi karena pendemo melakukan aksi secara anarkis. Mereka melakukan aksi rusuh, pembakaran, dan penganiayaan. "Ini sesuatu yang tidak dibenarkan. Ini menimbulkan kerusakan."
Untuk aksi unjuk rasa yang berlangsung hari ini, pihaknya mendapatkan informasi bakal terkonsentrasi di DPR dan di depan Istana Merdeka. Diperkirakan, ada 4-5 ribuan pendemo di sekitar gedung parlemen. Sementara, untuk aparat yang disiagakan di seluruh wilayah sekitar 22 ribu orang.