Jumat 30 Mar 2012 07:05 WIB

Pemerintah Bantah Duduki YLBHI

Warga Melintas di di Jalan Kimia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis malam (29/3) setelah pecah kerusuhan dalam unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakarf minyak (BBM) oleh mahasiswa UPI YAI dan UKI
Foto: Republika/Aditya
Warga Melintas di di Jalan Kimia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis malam (29/3) setelah pecah kerusuhan dalam unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakarf minyak (BBM) oleh mahasiswa UPI YAI dan UKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto membantah jika aparat kepolisian menduduki kantor YLBHI. Djoko berdalih aparat mengejar demonstran yang melakukan kerusuhan hingga ke arah kantor YLBHI.

"Kita bisa memeriksa gedung-gedung yang dicurigai, jangan diasumsikan menduduki YLBHI. Kalau masuk ke Istana ya dikejar sampai masuk Istana. Polisi tidak menduduki YLBBHI," paparnya dalam konferensi pers dadakan di kantornya Jumat (30/1) dini hari.

Sebelumnya aparat masuk ke gedung YLBHI dan  memeriksa identitas serta menggeledah tas orang-orang yang berada di dalam, termasuk aktivis Konami.

Polisi tidak menemukan barang-barang terlarang atau membahayakan, kecuali sebuah ketapel dan bendera Nazi. Namun, polisi kemudian mengangkut 52 aktivis Konami ke Markas Polda Metro Jaya. Direktur Litbang YLBHI, Agung Wijaya, juga ikut diciduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement