REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelas anggota Polri menjadi korban bentrok antara aparat dan mahasiswa gabungan Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Salemba, Jakarta, Kamis malam.
"Jumlah anggota kami yang menjadi korban sebanyak sebelas orang, dua di antaranya masih dirawat di dua rumah sakit," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR. Yoyol saat ditemui Rumah Sakit ST Carolus Jakarta, Kamis malam.
Dua anggota yang masih dalam perawatan itu adalah Kapolsek Senen, Kompol Imam Zebua dan Briptu Fachri Satrio anggota Samapta Polres Jakarta Pusat, ujarnya. Imam saat ini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengalami luka-luka dan patah tulang rusuk karena ditendang, dipukul dan dilempar botol. ?Sedangkan Fachri mengalami luka bagian hidung dan mulut kena lemparan batu.
"Kita tidak tahu saat demo berlangsung karena mahasiswa itu berbaur dengan masyarakat," kata Yoyol.
Para mahasiswa memblokade Jalan Salemba dan menolak membubarkan diri dan sempat membakar satu unit mobil Resmob, satu unit sepeda motor yang diduga milik anggota kepolisian, merusak pos polisi, serta fasilitas umum lainnya.
Akhirnya, petugas berusaha membubarpaksakan massa pendemo dengan cara melepaskan beberapa kali tembakan gas air mata ke arah mahasiswa yang berada di sekitar kampus UKI dan YAI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika