Kamis 29 Mar 2012 22:49 WIB

Tolak Kenaikan Harga BBM, Massa Blokir Pantura

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Chairul Akhmad
Mahasiswa turun ke jalan, menolak kenaikan harga BBM (ilustrasi).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Mahasiswa turun ke jalan, menolak kenaikan harga BBM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus berlanjut. Di Kabupaten Cirebon dan Indramayu, ruas jalan Pantura menjadi sasaran aksi massa.

Mereka memblokir jalan di sejumlah titik sehingga membuat arus lalu lintas menjadi terganggu, Kamis (29/3). Di Kabupaten Cirebon, aksi blokir Pantura dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI). Mereka memblokir perempatan Jalan Pemuda by pass Kota Cirebon dan melakukan aksi bakar ban.

Dalam waktu hampir bersamaan, aksi demo juga dilakukan ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat dan Pemuda (Gempa) Cirebon. Mereka pun memblokir ruas Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Tak berhenti sampai disitu, aksi blokir juga dilakukan ratusan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka memblokir jalur Pantura tengah, tepatnya di depan gedung Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah Cirebon. Mereka kemudian melanjutkan aksinya ke Pertamina EP Region Jawa.

Sementara itu, meski dilakukan oleh sejumlah elemen berbeda, namun aspirasi mereka sama. Yakni menolak dengan tegas rencana kenaikan harga BBM. Menurut mereka, kenaikan harga BBM akan menyengsarakan rakyat kecil. "Pemerintah hidup bergelimang kemewahan, sedangkan rakyat hidup menderita," ujar Korlap Gempa, Ibnu.

Hal yang sama disampaikan Korlap PMII, Satori. Dia mengatakan kenaikan harga BBM hanya akan membuat jumlah masyarakat miskin meningkat.

Sementara itu, aksi blokir Pantura yang dilakukan massa membuat para pengguna kendaraan mengeluh. Mereka merasa terganggu karena perjalanan mereka menjadi terhambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement