Kamis 29 Mar 2012 14:57 WIB

Tolak BBM Naik, Puluhan Mahasiswa Malah Tiduran di Tengah Jalan

Massa demonstran dari berbagai elemen mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM pada Rabu (28/3). (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Massa demonstran dari berbagai elemen mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM pada Rabu (28/3). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG---Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam Kota Semarang berbaring di depan depo PT Pertamina di Jalan Pengapon Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/3), menolak kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Aksi mahasiswa yang mendapat pengamanan ketat dari ratusan petugas kepolisian tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di jalan menuju ke arah Terminal Terboyo Semarang hingga beberapa meter.

Setelah berbaring di tengah jalan selama kurang lebih sepuluh menit, para mahasiswa kemudian memaksa masuk ke depo PT Pertamina yang sudah dijaga petugas, baik dari kepolisian maupun TNI, untuk menemui jajaran direksi.

Sempat terjadi saling dorong dan ketegangan antara para mahasiswa dengan petugas kepolisian yang berjaga di depan pintu gerbang salah satu objek vital milik PT Pertamina tersebut.

Koordinator aksi, Syaefudin, mengatakan kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM saat ini dianggap tidak layak karena kondisi masyarakat yang tidak siap. "Kami secara tegas menolak kenaikan harga BBM demi kepentingan semua lapisan masyarakat," katanya yang diikuti dengan teriakan setuju dari rekan-rekannya.

Menurut dia, pemerintah seharusnya memaksimalkan pos-pos penerimaan keuangan negara yang masih bocor, melakukan penghematan belanja negara, dan meminimalisasi praktik korupsi yang semakin subur di Indonesia, daripada menaikkan harga BBM yang akan semakin membenani masyarakat.

"Kenaikan harga BBM ini merupakan akal-akalan pemerintah yang tidak lebih memikirkan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan rakyat sehingga harus kita tolak," ujarnya.

Operation Head Terminal BBM Pengapon Robinson Situmorang yang ditemui terpisah mengatakan aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM ini tidak mengganggu pengiriman BBM ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah kota. "Kami sudah mengantisipasi adanya unjuk rasa ini dengan melakukan pengiriman BBM ke sejumlah kota pada tadi malam dan pagi hari," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement