Kamis 29 Mar 2012 14:24 WIB

Buruh Bekasi Ancam Tutup Tol Jakarta-Cikampek

Buruh melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Merdeka saat berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM. (ilustrasi)
Foto: Antara/Andika Wahyu
Buruh melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Merdeka saat berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Solidaritas Buruh Kota Bekasi, Jawa Barat, mengancam menutup akses tol menuju Jakarta pada Jumat (30/3) bila pemerintah tetap menaikan harga Bahan Bakar Minyak. "Bila pemerintah tetap menaikkan harga BBM pada sidang paripurna besok, seluruh buruh siap menutup Tol Jakarta-Cikampek dengan menerobos masuk tol menggunakan sepeda motor," ujar juru bicara FSBKB, Masrul Zambak, di sela aksi demo di gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis (29/3).

Menurut dia, perjuangan buruh untuk memperoleh Upah Minimum Kota/Kabupaten Bekasi dengan menutup akses tol pada Januari 2012 akan sia-sia bila diiringi kenaikan BBM per 1 April nanti. "Kami menentukan kenaikan UMK pada saat itu tidak memperhatikan adanya kenaikan tarif BBM," ujarnya.

Menurut dia, massa buruh yang akan digerakan dalam aksi penutupan tol tersebut akan lebih besar daripada jumlah aksi yang sama pada Januari lalu. "Sejumlah aliansi buruh dari Kabupaten Bekasi, Depok, Karawang, dan Tangerang sudah sepakat akan bergabung menutup akses tol. Kita akan buat lautan buruh di Tol Jakarta-Cikampek," katanya.

Menurut dia, seluruh serikat pekerja akan melakukan penyisiran pabrik di Bekasi untuk bergabung dalam aksi peutupan tol sesaat setelah keputusan BBM dinaikan.

Secara terpisah, Koordinator Buruh Bekasi Bergerak (BBB), Obon Tabroni, mengatakan bahwa penutupan tol adalah aksi puncak dari kaum buruh dalam memperjuangkan hak kehidupan yang layak. "Kita akan buat aksi massa terbesar dalam sejarah Bekasi. Tanpa reaksi massa, DPR tidak akan melakukan perubahan. Saat ini cuma tiga partai yang menolak kenaikan BBM. Yakni Hanura, Gerindra, dan PDIP," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement