REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mencangkan gerakan Pro Beras di Dusun Seworan, Kelurahan Triharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, Kamis (29/3). Program yang bekerjasama dengan PT Shang Hyang Seri ini merupakan pertama kali di Indonesia yang diharapkan bisa memberi keuntungan bagi petani dan menciptakan swasembada beras.
Dijelaskan Dahlan, program ini mengadopsi sistem pertanian di Tiongkok yang telah berhasil menyediakan beras untuk penduduknya dengan jumlah sangat besar. “Di sana petani sudah mempunyai kesadaran untuk menghasilkan beras yang banyak,” kata Dahlan kepada wartawan di tengah-tengah sawah.
Dalam program ini, kata Dahlan, petani diwajibkan menyetor gabah ke Bulog sebesar 5,5 ton gabah kering panen (GKP) per hektar. “Jika hasilnya lebih dari 5,5 ton, maka kelebihan itu menjadi milik petani penggarap,” kata Dahlan.
Sedang menurut Dirut PT Shang Hyang Seri, Eddy Budiono, petani diberi uang untuk mengolah sawah, bibit, pupuk, pestisida dan sewa sawah. “Untuk setiap hektarnya uang untuk mengolah tanah sebesar Rp 2 juta dan uang bibit, pupuk, pestisida Rp 3 juta. Sedang sewa sawah Rp 7 juta untuk semusim,” kata Eddy.