REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia akan menggelar program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) yang ke-10 untuk kaum muda. Program yang ditangani Kementerian Luar Negeri Indonesia ini sudah memiliki 384 orang alumni BSBI dari 49 negara. Bahkan negara yang terlibat BSBI 2012 ini akan ditambah peserta dari Serbia.
"Jaringan kita jadi semakin luas di luar negeri, para alumni ini membantu kita mempromosikan Indonesia di luar negeri. Mereka adalah 'friends of Indonesia'," kata Direktur Diplomasi Publik Kemlu, Kusuma Habir, Selasa (27/2). "Mungkin banyak orang selama ini tahu Indonesia dari media, dan citranya erat dengan bom, korupsi, atau tsunami. Jadi waktu mereka datang ke Indonesia, mereka kaget karena Indonesia berbeda dari bayangan."
Program kali ini berlangsung 3 April-14 Juli dan peserta bakal belajar budaya, bahasa, dan seni Indonesia di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Makassar. Mereka juga akan berinteraksi dengan warga setempat dan menyaksikan keragaman Indonesia.
"Yang unik, biasanya pandangan peserta saat tiba pertama kali di Indonesia akan berbeda dibandingkan saat mereka sudah menjalani BSBI selama tiga bulan," Kusuma menambahkan.
Seorang peserta Indonesia, Aprima Rolis Yandi Ogam asal Riau, mengaku antusias. "Kita akan belajar budaya dari peserta lain. Di Indonesia sendiri kan sudah mulai terjadi akulturasi dan mungkin akan lebih baik jika kita akan sadar dan belajar melalui program ini," katanya.
Sedangkan peserta asal Bandung, Naluri Bella Wati, mengatakan persiapan yang utama dilakukan adalah mental karena akan bertemu dengan teman berbeda budaya. "Sebagai host, kita juga harus netral dalam berhadapan dengan teman-teman dari negara lain," ujar dia.
BSBI biasanya terbagi program reguler dan kekhususan. Untuk program reguler kali ini akan diikuti 50 peserta dari 37 negara. Program kekhususan 2012 ini bertema Future Religious Leaders yang bakal diikuti 15 peserta dari 15 negara termasuk Indonesia sebagai tuan rumah.
Future Religious Leaders adalah kelanjutan dari rencana aksi dari Regional Interfaith Dialogue yang digelar Februari lalu di Semarang. Para peserta yang berusia 20-30 tahun akan belajar tentang keberagaman keyakinan di Indonesia. Hmmm... Seperti apa ya pandangan mereka setelah menyelami Indonesia?
Ikuti Whatsapp Channel Republika