Selasa 27 Mar 2012 17:38 WIB

Polda Metro Jaya: Tembakan Gas Air Mata Sesuai Protap

Aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM di depan Stasiun Gambir, Jakarta, berakhir ricuh.
Foto: Republika/Esthi Maharani
Aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM di depan Stasiun Gambir, Jakarta, berakhir ricuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, tembakan gas air mata dan water canon yang dilepaskan personel polisi ke arah para pendemo, sudah sesuai protap. Pasalnya, Rikwanto menilai para pengunjukrasa mulai menunjukkan sikap anarkis dengan melempar berbagai benda ke arah aparat keamanan yang berjaga.

"Kalau memang melawan dan melanggar hukum akan diamankan," tegas Rikwanto depan gerbang timur Monas, Jakarta, Selasa (27/3).

Rikwanto menjelaskan, awalnya para pengunjukrasa yang merupakan mahasiswa dari berbagai universitas itu berkonvoi dari arah Tugu Tani dan akan beraksi di depan Istana Negara, namun dihadang aparat di depan gerbang timur Monas atau di kawasan Gambir.

"Mereka niatnya tidak baik karena saat kita mau sweeping mereka tidak mau maka kita tahan di sini," ujar Rikwanto yang mengklaim para pengunjukrasa membawa barang-barang berbahaya seperti batu dan kayu serta molotov.

Akibatnya, satu orang personel polisi yang mengamankan aksi unjuk rasa di depan gerbang timur Monas, Jakarta terluka terkena lemparan batu pengunjukrasa. "Satu orang terluka terkena lemparan batu," kata Rikwanto.

Hingga saat ini unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di kawasan Monas berlangsung rusuh. Para demonstran pun masih bertahan di lokasi aksi, meski hujan dan mereka sempat mundur akibat tembakan gas air mata. Aparat kepolisian juga masih menembakkan gas air mata dan water canon ke arah pengunjukrasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement