REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para demonstran yang terpusat di depan Istana Merdeka mulai membubarkan diri sekitar pukul 14.50 WIB, Selasa (27/3). Para pendemo yang menyuarakan penolakan rencana kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, terdiri dari unsur partai seperti PDIP, PKNU, dan PBB serta unsur mahasiswa.
Pantauan Republika di lapangan, mereka datang dari Jalan Merdeka Barat, dan Jalan Merdeka Utara melebur di depan Istana Merdeka. Namun, selama aksi tidak ada kericuhan dan aksi demo tergolong aman. Para polisi yang berjaga pun tidak dilengkapi dengan senjata api. Meskipun jumlah dan penjagaannya ketat.
Tuntutan para demonstran sama, yakni menolak kenaikan harga BBM dan turunkan harga kebutuhan pokok. Salah satu pendemo, Agus Rianto yang merupakan kader PDIP dari Palmerah, Jakarta Barat mengatakan akan tetap melakukan aksi hingga kebijakan pemerintah tidak diloloskan.
"Kami akan tetap turun lapangan hingga 1 April mendatang dan melihat apakah kebijakan kenaikan BBM itu dibatalkan," tegas dia kepada Republika, Selasa (27/3).