Ahad 25 Mar 2012 23:32 WIB

Jelang Kenaikan Harga BBM, TNI-Polri Jaga SPBU di Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Aparat gabungan TNI Angkatan Darat dan Polri bersama-sama menjaga stasiun pengisian bahan bakar umum dan pengawalan distribusi bahan bakar minyak agar tidak dicegat mahasiswa.

"Sejak insiden pembakaran mobil saat unjuk rasa di depan kampus Unhas, TNI dan Polri langsung bersama-sama melakukan penjagaan dan pengawalan," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Erwin Triwanto di Makassar, Ahad.

Ia mengatakan, penjagaan setiap SPBU dilakukan oleh dua orang polisi dan tentara yang berpakaian dinas lapangan (PDL) lengkap.

Namun jumlah itu bisa saja lebih karena pola pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan TNI menggunakan pola terbuka dan tertutup atau yang berpakaian dinas lengkap serta berpakaian sipil.

"Semua langkah persuasif dan preemtif juga sudah dilakukan dan langkah ini merupakan salah satu metode yang dilakukan agar tidak ada lagi yang dirugikan," katanya.

Menurutnya, langkah antisipasi yang dilakukannya khusus untuk distribusi bahan bakar minyak sebelum sampai ke SPBU yakni mengatur ulang jadwal pendistribusiannya agar tidak bertemu mahasiswa saat sedang berunjuk rasa.

"Kami tidak ingin bersentuhan langsung dengan adik-adik mahasiswa, karena itu aparat menggunakan metode dengan cara mengubah jadwal distribusinya. Jika hari-hari biasanya mulai didistribusikan pada pukul 09.00 WITA, sekarang dimajukan agar tidak bertemu dengan mahasiswa pengunjuk rasa," ujarnya.

Sementara itu, jumlah kekuatan personel Polrestabes yang dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa sekitar 1.200 orang atau 50 persen dari kekuatan Polrestabes. Itu belum termasuk anggota Polda Sulselbar dan TNI," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement