REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diplomat senior, Hasjim Djalal, menilai konektivitas antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) perlu ditingkatkan demi perkembangan ekonomi, politik dan keamanan. Namun, kata dia, konektivitas ASEAN dapat terwujud dengan efektif jika konflik antara tetangga di negara-negara ASEAN dapat diselesaikan terlebih dahulu.

"Kalau ingin mewujudkan konektivitas ASEAN yang efektif, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyelesaikan konflik antara tetangga di kalangan negara-negara ASEAN, khususnya konflik perbatasan, baik perbatasan darat maupun maritim," kata Hasjim dalam satu acara di Jakarta, Rabu (21/3).

Selain itu, Hasjim juga menilai perlu adanya peningkatan kerja sama antara penduduk-penduduk di wilayah perbatasan. Hal ini perlu dijalin, khususnya yang memiliki hubungan budaya ataupun kekeluargaan.

"Konektivitas ASEAN (ASEAN Connectivity) perlu ditingkatkan bukan hanya demi perkembangan ekonomi, tetapi juga dalam bidang politik dan keamanan. Selain itu juga diharapkan dapat menciptakan perkembangan-perkembangan positif dan konstruktif di kawasan Asia Tenggara," jelasnya.

Menurut Hasjim, ada tiga hal yang perlu dikembangkan dalam konektivitas ASEAN tersebut, antara lain konektivitas fisik, institusional, dan antara penduduk di negara-negara ASEAN. Untuk menjalin semua aspek, kata dia, diperlukan komunikasi dan kerja sama yang baik, baik antara lembaga juga penduduknya.

"Di negara-negara ASEAN terdapat penganut Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan sebagainya. Melalui inter-faith dialogue, maka diharapkan akan tercipta suatu visi kebersamaan antara penduduk di negara-negara ASEAN," kata Hasjim.

Ikuti Whatsapp Channel Republika