REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Untuk menghindari serangan tomcat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Dalam siaran persnya, pihak Kemenkes menyebutkan, tomcat sangat menyukai tempat yang lembab dan senang pula berada dalam lingkungan tanaman padi dan jagung.
Habitat lingkungannya berupa tambak liar dan sedikit semak-semak. Namun, sebenarnya serangga tersebut bersifat kosmopolitan, artinya berada di mana-mana. Tomcat suka daerah yang lembab dan bisa hidup di lantai tanah atau lantai keramik.
Dalam empat tahun terakhir telah dilaporkan adanya gangguan kesehatan pada manusia berupa gatal-gatal yang didahului gejala panas atau iritasi, bintik-bintik, gatal, berair dan menimbulkan bekas hitam pada kulit. Penyakit yang ditimbulkan pada manusia adalah Dermatitis Contact Irritant.
Gejala tersebut akibat racun 'paederin' (C25 H45O9N) yang terdapat di tubuh serangga. Sentuhan langsung dan tidak langsung dapat mengakibatkan dermatitis. Sentuhan tidak langsung misalnya melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun paederin.
Masyarakat diimbau agar tidak panik. Jika di wilayahnya cukup banyak tomcat, bila perlu saat tidur gunakan kelambu. Kisi-kisi jendela yang terbuka dipasang kasa nyamuk untuk mencegah serangga masuk.