REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui dinas-dinas kesehatan yang tersebar di daerah, diharapkan dapat mengurangi keresahan masyarakat terkait serangga Tomcat yang mulai menyerang warga di kawasan pesisir.
"Kemenkes mesti selekasnya mengkoordinasi dinas-dinas kesehatan untuk melakukan penanganan, terutama di daerah-daerah yang sudah ada kasus, juga perlu diantisipasi persebarannya,” pinta Anggota Komisi IX DPR RI, Chusnunia di Jakarta, Selasa (20/3).
Menurutnya, jika tidak ada langkah antisipasi yang jelas, maka warga akan semakin resah. Pasalnya, mereka tidak paham bagaimana langkah-langkah mengatasi serangan Tomcat atau Kumbang Rove itu. "Banyak yang tak memahami hal-hal berkaitan dengan Tomcat ini," tutur dia.
Keresahan semakin menjadi-jadi lantaran kabar yang beredar baik melalui BlackBerry Messenger maupun jejaring sosial Twitter yang menyebut Tomcat memiliki racun yang berkali lipat dibanding racun ular berbisa. "Simbang siur kabarnya, khawatir membuat masyarakat jadi panik. Karenanya, masyarakat harus diberi pengertian apa tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah maupun ketika sudah terserang racun Tomcat," tutur politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Meski serangan Tomcat belum dapat dimasukkan kategori Kejadian Luar Biasa (KLB), karena KLB harus yang kategori wabah bersifat fatal, bisa merenggut nyawa manusia, tapi Chusnunia menyarankan Kemenkes bertindak cepat tanpa harus menunggu adanya korban jiwa. “Kemenkes tak harus menunggu ada nyawa melayang, tetap harus segera bertindak cepat,” pungkasnya anggota FPKB ini.