REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Petugas Polresta Tasikmalaya mengevakuasi bangkai mobil minibus yang ditabrak kereta api Pasundan di perlintasan rel tanpa palang pintu di Kelurahan Sukanagara, perbatasan Kecamatan Purbaratu-Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Ahad.
Kapolsek Cibeureum Kompol Sabari Bambang mengatakan bangkai mobil yang dievakuasi dari areal persawahan itu kondisinya hancur dan langsung dibawa ke markas Polresta Tasikmalaya.
Bangkai mobil warna biru metalik nomor polisi Z 951W, kata Sabari, selanjutnya akan diperiksa khususnya kondisi kendaraan oleh Unit Lakalantas Polresta Tasikmalaya.
"Mobil selanjutnya akan diperiksa oleh jajaran Polresta, bahkan oleh Polda untuk diselidiki," katanya.
Selain mengamankan mobil, kata Sabari, polisi juga akan meminta keterangan dari masyarakat setempat yang menyaksikan langsung insiden maut tersebut. "Polisi akan memanggil saksi mata untuk mengungkap kejadian sebenarnya, kenapa mobil itu bisa tertabrak kereta," katanya.
Kereta api Pasundan menabrak mobil yang ditumpangi 14 orang, 10 orang diantaranya meninggal dunia dan empat orang dalam kondisi kritis yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya.
Informasi yang dihimpun, mobil yang ditumpangi satu keluarga warga Perum Griya Setia Asri, Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya itu ditabrak kereta api sekitar pukul 09.35 WIB.
Mobil yang hendak melintasi rel tanpa palang pintu itu, tiba-tiba ditabrak kereta api dari arah barat atau Stasiun Tasikmalaya menuju timur atau arah Surabaya.
Seketika mobil terpental beberapa meter hinga terhenti di areal persawahan dengan kondisi hancur tidak berbentuk lagi.