Ahad 18 Mar 2012 12:35 WIB

Sistem Demokrasi Kita Tertinggal 200 Tahun?

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Demokrasi (Ilustrasi)
Foto: eiu.com
Demokrasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sistem demokrasi yang dianut pemerintah dinilai telah melenceng jauh dari sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Pengamat tata negara Universitas Padjadjaran (Unpad) Indra Perwira mengingatkan, bahwa Soekarno-Hatta saat mendeklarasikan Indonesia merdeka justru dengan menyerahkan kedaulatan rakyat.

Indra menyebut, founding fathers tidak memilih sistem demokrasi untuk diterapkan di Indonesia, kecuali demokrasi dalam bidang ekonomi. "Banyak dari kita membaca sejarah, tapi buta sejarah. Sistem demokrasi apa yang kita terapkan? Kita menerapkan sistem gado-gado. Tidak sesuai," ujarnya dalam diskusi politik 'Partai Politik Masih Perlu Ga Sih? Mencari Akar dan Solusi Korupsi Politik' di Unpad, Ahad (18/3).

Ia menjelaskan, ciri masyarakat Indonesia adalah feodal, irasional, dan subjektif. Adapun sistem demokrasi sangat cocok dijalankan dalam tatanan masyarakat yang egaliter, rasional, dan objektif. Sehingga kalau Indonesia tetap mempertahankan sistem politik seperti sekarang, imbuh Indra, sama saja Indonesia ketinggalan 200 tahun lalu dibanding negara Barat.

"Ini sesuai riset. Pola pikir kita ketinggalan 200 tahun. Selama kita masih seperti sekarang, kita tak bakal maju," kritik Indra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement