REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menilai pemerintah dan DPR-RI masih terus membahas kemungkinan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
“Pembahasan masih terus berjalan, kita tunggu saja mana keputusan terbaik,” katanya saat ditemui wartawan, Kamis (15/3).
Ia menjelaskan, kemungkinan penundaan bisa saja terjadi. Pasalnya, ada alasan yang masuk akal. “Intinya jangan sampai industri kita terpukul dan jangan sampai masyarakat juga terkena double hit (karena kenaikan BBM dan listik yang bersamaan),” ujarnya.
Hatta menambahkan, dari sisi fiskal pihaknya tetap harus mencari jalan keluar untuk mengatasi defisit. Jika listrik tidak naik, akan ada defisit mencapai 2,8 persen. “Dengan situasi yang sekarang terjadi saja defisit yang ada sudah mencapai 2,23 persen, belum lagi ditambah defisit APBD 0,5 persen,” katanya lagi.